Senin, 19 April 2021

💂 BARIS BERBARIS DALAM PRAMUKA 💂


Salam Pramuka!!!

Pengertian Baris Berbaris

        
        Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.

Maksud dan Tujuan

        Tujuan dari PBB adalah :
 
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. 
  • Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna.
  • Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  • Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
Aba-aba

        Suatu perintah yang diberikan oleh seorang Komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.

Macam Aba-aba :
  • Aba-aba petunjuk : Digunakan bila perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
  • Aba-aba peringatan : Inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
  • Aba-aba pelaksanaan : Ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan serentak atau berturut-turut. Aba-aba pelaksanaan yang di pakai :
Gerak : Untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam berhenti maupun berjalan.
Jalan : Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.

Mulai : Untuk pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.

        PPB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.
  • Gerakan ditempat : Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau persiapan pelaporan belajar dikelas
  • Gerak Berjalan : Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser barisan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa kebersamaan.
Gerakan Perorangan Tanpa Senjata/Gerakan Dasar

Sikap Sempurna

Aba –aba : ” Siap – GERAK ”

Pelaksanaan :
  • Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60°
  • Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
  • Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak di naikan.
  • Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha.
  • Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
  • Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan, bernafas wajar.
Istirahat

Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – GERAK ”

Pelaksanaan :
  • Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
  • Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.
  • Dapat bergerak.
Lencang Kanan/Kiri ( Hanya dalam bentuk bersaf )

Aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”

Pelaksanaan :
  • Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri
  • Menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
  • Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
  • Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
  • Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
  • Bila bersaf tiga, saf tengah belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
  • Penjuru saf tengah dan belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
  • Pada aba-aba : ” Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan.
Setengah Lencang Kanan/Kiri

Aba-aba : ” Setengah Lengan Lencang Kanan – GERAK "

Pelaksanaan :

  • Seperti pelaksanaan lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang ) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
  • Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di sebelah depan.
  • Pada aba-aba ” Tegak Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
Lencang Depan (Hanya dalam bentuk banjar)

Aba-aba : ” Lencang Depan – GERAK ”

Pelaksanaan :
  • Penjuru tetap sikap sempurna.
  • Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
  • Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
  • Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.
Berhitung

Aba-aba : ”Hitung – MULAI ”

Pelaksanaan :
  • Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
  • Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.
  • Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
  • Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
  • Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
  • Perubahan Arah
Hadap kanan/kiri

Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK

Pelaksanaan :
  • Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
  • Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90°.
  • Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
Hadap serong kanan/kiri

Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri – GERAK ”.

Pelaksanaan :
  • Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
  • Berputar arah 45° ke kanan / kiri.
  • Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
Dan masih banyak gerakan yang lainnya :

1. Istirahat ditempat gerak,

2. Parade istirahat ditempat gerak,

3. Hormat gerak,

4. Hitung mulai,

5. Hadap kanan gerak,

6. Hadap kanan maju jalan,

7. Hadap kanan jalan,

8. Hadap kanan henti gerak,

9. Hadap kanan jalan ditempat gerak,

10. Hadap kanan langkah tegap maju jalan,

11. Hadap kiri gerak,

12. Hadap kiri maju jalan,

13. Hadap kiri jalan,

14. Hadap kiri henti gerak,

15. Hadap kiri jalan ditempat gerak,

16. Hadap kiri langkah tegap maju jalan,

17. Hadap serong kanan gerak,

18. Hadap serong kanan maju jalan,

19. Hadap serong kanan jalan,

20. Hadap serong kanan henti gerak,

21. Hadap serong kanan jalan ditempat gerak,

22. Hadap serong kanan langkah tegap maju jalan,Hadap serong kiri gerak,

23. Hadap serong kiri maju jalan,

24. Hadap serong kiri jalan,

25. Hadap serong kiri henti gerak,

26. Hadap serong kiri jalan ditempat gerak,

27. Hadap serong kiri langkah tegap maju jalan,

28. Balik kanan gerak,

29. Balik kanan maju jalan,

30. Balik kanan jalan,

31. Balik kanan henti gerak,

32. Balik kanan jalan ditempat gerak,

33. Jalan ditempat gerak,

34. Lencang kanan gerak,

35. Setengah lengan lencang kanan gerak,

36. Lencang kiri gerak,

37. Setengah lengan lencang kiri gerak,

38. Lencang depan gerak,

39. 1/2/3/4 langkah ke depan jalan,

40. 1/2/3/4 langkah ke belakang jalan,

41. 1/2/3/4 langkah ke kanan jalan,

42. 1/2/3/4 langkah ke kiri jalan,

43. Buka barisan jalan,

44. Tutup barisan jalan,

45. Maju jalan,

46. Langkah tegap jalan,

47. Langkah perlahan jalan,

48. Lari jalan,

49. Lari maju jalan,

50. Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan jalan,

51. Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan maju jalan,

52. Tiap-tiap banjar dua kali belok kiri jalan,

53. Tiap-tiap banjar dua kali belok kiri maju jalan,

54. Belok kanan jalan,

55. Belok kanan maju jalan,

56. Belok kiri jalan,

57. Belok kiri maju jalan,

58. Dua kali belok kanan jalan,

59. Dua kali belok kanan maju jalan,

60. Dua kali belok kiri jalan,

61. Dua kali belok kiri maju jalan,

62. Hormat kanan gerak,

63. Hormat kiri gerak,

64. Haluan kanan jalan,

65. Haluan kanan maju jalan,

66. Haluan kiri jalan,

67. Haluan kiri maju jalan,

68. Melintang kanan jalan,

69. Melintang kanan maju jalan,

70. Melintang kiri jalan,

71. Melintang kiri maju jalan,

72. Bubar jalan,

73. Berhimpun mulai,

74. Berhimpun selesai,

75. Siswa (nama penjuru) sebagai penjuru,

76. (Nominal) bersaf kumpul mulai,

77. (Nominal) banjar kumpul mulai,

78. Periksa kerapian mulai,

79. Periksa kerapian selesai.

80. Segala hal tentang balik kiri tidak ada.

👮 TEKNIK UPACARA PEMBUKA DAN PENUTUP DALAM PRAMUKA 👮


Salam Pramuka!!!

        Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib,untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

        Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti yang tercantum dalam tujuan Gerakan Pramuka (AD GP).
        
        Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan latihan, wajib untuk melaksanakan upacara. Upacara yang dilaksanakan sebelum latihan disebut upacara pembukaan latihan (Upabuklat) dan upacara yang dilaksanakan sesudah latihan disebut upacara penutupan latihan (Upatuplat).

        Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka ialah agar peserta didik :

    1. Memiliki rasa cinta tanah air, bangsa dan negara; memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi; selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
    2. Memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain
    3. Dapat memimpin dan dipimpin
    4. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib;meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

        Unsur-unsur   pokok   dalam   upacara   Gerakan   Pramuka   ialah :

    1. Bentuk   barisan
    2. Pengibaran Bendera Merah Putih
    3. Pembacaan Pancasila,
    4. Pembacaan Kode Kehormatan,
    5. Doa.
        Berikut adalah tata upacara dalam Pasukan Pramuka Penggalang : 

 Upacara Pembukaan Latihan

Perlengkapan upacara :

      • Bendera Merah Putih
      • Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)
      • Teks Pancasila
      • Teks Dasadarma
                Pelaksana upacara :
      • Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang
      • Pembina upacara: 1 orang
      • Pengibar Bendera: 3 orang
      • Pembaca Dasadarma: 1 orang
                Persiapan :
      • Pemeriksaan kerapian, absensi, oleh masing-masing pimpinan Regu.
      • Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas
      • Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.

Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan :

      • Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).
      • Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.
      • Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.
      • Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh perserta upacara.
      • Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.
      • Pengibaran Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara.
      • Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara.
      • Pembacaan Dasadarma oleh yang bertugas.
      • Kata pengantar dari Pembina Upacara tentang tema atau acara latihan.
      • Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
      • Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.
      • Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.
      • Pratama membubarkan barisan upacara untuk mengikuti latihan.

Upacara Penutupan Latihan

 Perlengkapan upacara :

    • Bendera Merah Putih
    • Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)

Pelaksana upacara :

    • Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang
    • Pembina upacara: 1 orang
    • Penurun Bendera: 3 orang

Persiapan :

    • Pemeriksaan kerapian oleh masing-masing pimpinan Regu.
    • Pembagian tugas pelaksana dan persiapan perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.
    • Pratama membentuk barisan angkare dan memeriksa kerapian barisan upacara.

Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan :
    • Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan memimpin penghormatan kepada Pratama).
    • Pratama menjemput Pembina Upacara sekaligus laporan bahwa upacara siap dilaksanakan.
    • Pembina Upacara mengambil tempat di samping kanan belakang tiang bendera dan Pembantu Pembina berada dibelakang Pembina Upacara dalam bentuk barisan bersaf.
    • Pembina Upacara melangkah satu langkah, penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti seluruh peserta upacara.
    • Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina Upacara, dan kembali ke tempatnya/regunya.
    • Penurunan Bendera Merah Putih oleh petugas bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara. (Saat penurun bendera kembali ke tempatnya tidak boleh balik kanan).
    • Kata arahan dari Pembina Upacara tentang pelaksanaan latihan atau acara latihan berikutnya.
    • Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
    • Pasukan diserahkan kepada Pratama, penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama.
    • Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara dan mengucapkan terima kasih kepada Pembantu Pembina.
    • Pratama membubarkan barisan upacara.
Berikut adalah gambar formasi barisan upacara latihan Pramuka Penggalang :

P3K (PERTOLONGAN PERTAMA) DALAM PRAMUKA 💉🩸💊🩹🩺



SALAM PRAMUKA!!!

        Bagi seorang anggota pramuka PPPK atau yang disingkat P3K memang wajib memiliki skil ini. karena berguna nanti disaat kita sedang melakukan perjalanan di hutan atau di daerah lainyya pada saat melakukan heking atau jelajah alam.
        Keterampilan Pertolongan Pertama merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
  • kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain.
  • kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masayrakat.
        P3K ini sangatlah penting bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena ketika kita atau orang lain yang terluka, kita bisa mengobati sendiri atau membantu orang lain yang terluka. untuk memahaminya sobat pengembara pramuka bisa menyimak materi dibawah ini :

Pengertian PPPK / P3K

        PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.

Tujuan P3K

        Tujuan P3K dibagi menjadi 4, antara lain :
    1. Mencegah kematian
    2. Mencegah cacat yang lebih berat
    3. Mencegah infeksi
    4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
        Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.

Prinsip P3K

        Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
  1. Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
  2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
  3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
  4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan
  5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
  6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
  7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
  8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
  9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan.
  10. Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban.
Pertolongan Pertama

1. Untuk pasien yang berhenti bernafas

        Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut:
  • Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
  • Rahang ditarik sampai mulut terbuka
  • Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
Tiup ke mulut/hidung korban, kepada : 
  • Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit. 
  • Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. Bagi korban sengatan listrik
  • Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering.
  • Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
  • Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang

3. Bagi pasien yang menderita pendarahan parah
  • Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
  • Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
  • Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  • Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.

4. Pertolongan pertama mengurangi shok

        Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.

Tanda-tanda Shok
  • Denyut nadi cepat tapi lemah
  • Merasa lemas
  • Muka pucat
  • Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
  • Merasa haus
  • Merasa mual
  • Nafas tidak teratur
  • Tekanan darah sangat rendah
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
  • Menghentikan pendarahan
  • Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
  • Memberi nafas buatan
  • Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
Langkah-langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
  • Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
  • Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
  • Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
  • Usahakan pasien tidak melihat lukanya
  • Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
    1. 1 sendok teh garam dapur
    2. ½ sendok teh tepung soda kue
    3. 4-5 gelas air
    4. dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
  • perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
  • cepat-cepat panggil dokter
5. Patah Tulang

Fraktur tulang paha bagian atas
  • Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis mungkin
  • Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
  • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
  • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
  • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
  • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
  • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
  • Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur tulang paha bagian bawah
  • Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai
  • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
  • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
  • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
  • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
  • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
  • Bagian yang patah ditinggikan
Fraktur tungkai bawah
  • Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari tumit sampai paha bagian bawah
  • Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan kaki
Fraktur tulang leher
  • Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS (Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
  • Cegah terjadinya shock
  • Bersihkan jalan nafas
  • Pasang Colar spine (penyangga leher)
  • Angkat ke atas tandu (Stretcher)
  • Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher
6. Luka gigitan anjing gila

        Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu yang menghalanginya, tidak mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah menjulur dan mengeluarkan lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus Rabies, dan penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah lewat ludah yang mengandung virus rabies masuk ke dalam darah lewat luka gigitan.

Tindakan P3K :
  • Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang mengalir.
  • Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
  • Bawa segera ke rumah sakit
  • Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu

Senin, 12 April 2021

🔍 SANDI PRAMUKA & PENERAPANNYA 🔎


S A N D I   S E M A P H O R E 🚩


Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci.

Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:


Lingkaran semphore metode 8 penjuru mata angin