Nama : Bunga Anggraeni Rahayu
NIM : A1D118181
Ruang/Semester : R-005/6
RESUME MATERI 1
DASAR FILSAFAT METODE PENDIDIKAN KEPANDUAN
1.
Dasar Filsafat Metode Pendidikan Kepanduan
Woodcraft adalah program
rekreasi atau pendidikan yang dibuat oleh Ernest Thompson Seton pada
tahun 1902, untuk kaum muda berdasarkan kemah, keterampilan luar ruangan,
dan kerajinan kayu. Ide
Woodcraft Thompson Seton telah dimasukkan ke dalam gerakan
Pramuka awal, tetapi juga di
banyak organisasi lain di banyak negara.
2.
Dasar Filsafat Metode Pendidikan Kepramukaan
Dalam melaksanakan pendidikan
kepramukaan di Indonesia, Gerakan Pramuka menggunakan sistem among. Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk
hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among digagas
pertama kali oleh Ki Hajar Dewantara dan kemudian diterapkan dalam sistem
pendidikan di Taman Siswa.
Sistem Among dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip kepemimpinan yang harus dipraktekkan oleh Pembina Pramuka.
Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas :
·
ing ngarsa sung tuladha yang
memiliki maksud di depan menjadi teladan;
·
ing madya mangun karsa yang
memiliki maksud di tengah membangun kemauan;
·
tut wuri handayani yang
memiliki maksud di belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke
arah kemandirian.
Selain itu, seorang Pembina Pramuka, dalam melaksanakan
tugasnya, dituntut bersikap dan berperilaku yang antara lain :
·
Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan,
keprasahajaan atau kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan kesetiakawanan social.
·
Disiplin disertai inisiatif.
·
Bertanggungjawab terhadap diri sendiri,
sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta
bertanggungjawab kepada Tuhan yang Maha Esa.
Prinsip kesukarelaan adalah satu dari
prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah tangga Gerakan Pramuka. Kesukarelaan merupakan sikap
atau perbuatan yang bukan karena paksa atau tekanan-tekanan dan dilandaskan
sifat-sifat ketulusan hati, tanpa pamrih, mengutamakan kewajiban daripada
pengabdian, dan bertanggungjawab.
Prinsip Kode Kehormatan adalah salah satu
dari prinsip dalam metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan anggaran
dasar kepramukaan dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Kode Kehormatan
adalah suatu norma ukuran kesadaran mengenai akhlak budi dan perbuatan baik,
yang tersimpan dalam hati seseorang sebagai akibat karena orang tersebut tahu
akan harga dirinya. Kode kehormatan di kalangan
Gerakan Pramuka, terdiri dari dua macam kode, yaitu:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan. Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat.
3. Menepati Dasa Dharma.
Dasa
Dharma
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin. terampil. dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
5. Prinsip
Penyesuaian dengan Perkembangan Rohani dan Jasmani
Maksud dari penggunaan dengan prinsip penyesuaian
dengan perkembangan rohani dan pertumbuhan jasmani adalah agar proses
pendidikan kepramukaan dapat mengenai sasarannya dengan pasti dan tepat pada
tiap peserta didik. Untuk memudahkan pelaksanaan prinsip penyesuaian dengan
perkembangan rohani dan pertumbuhan jasmani maka peserta didik digolongkan
menjadi :
·
Siaga : anak usia 7-10 tahun.
·
Penggalang : anak umur 11-15 tahun.
·
Penegak : pemuda umur 16-20 tahun.
·
Pandega : pemuda dewasa umur 21-25 tahun.
6. AD/ART Pramuka
1.
Pengertian dan Fungsi AD/ART
Gerakan Pramuka
·
Pengertian : AD/ART merupakan ketentuan dasar dan
ketentuan operasional bagi suatu organisasi yang mencerminkan aspirasi, visi
dan misi Gerakan Pramuka Indonesia
·
Fungsi : AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan
gerak Gerakan Pramuka dalam mewujudkan visi dan misinya.
2.
Landasan Hukum Gerakan Pramuka
KEPPRES No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka
3.
Sejarah Singkat AD/ART
Gerakan Pramuka
·
Keppres
No 12 Tahun 1971
·
Keppres
No 46 Tahun 1984
·
Keppres
No 57 Tahun 1988
·
Keppres
No 34 Tahun 1999
·
Keppres
No 104 Tahun 2004
3. Pokok-Pokok
Penting AD/ART Gerakan Pramuka
·
Pembukaan
memuat dasar filosofis dan historis ketentuan dalam AD GP.
·
Eksistensi:
Nama, Status dan tempat
·
Asas,
Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
·
Sistem
among, PDK, KH, MK, M dan Kiasan dasar
·
Organisasi:
anggota, jenjang organisasi, kepengurusan, Saka, DK, Lemdik, Bimbingan,
Pemerikasaan keuangan
·
Musyawarah
dan Referendum
·
Pendapatan,
kekayaan
·
Atribut
GP: bendera, panji, himne dan pakaian seragam serta tanda-tanda
·
ART,
Pembubaran dan perubahan AD.
SEJARAH KEPANDUAN, PERINTIS KEPANDUAN DUNIA, DAN GAGASAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
a.
Kepramukaan Internasional
Kelahiran gerakan
pramuka dunia dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden Powell mengadakan
perkemahan kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Buku Scouting For
Boys, ditulis oleh BP di tahun 1908. Buku pertama kali diedarkan pada tanggal
15 Januari 1908, oleh penerbit Horace Cox.windsor House, Bream’s building.
London E.C.
Dua tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1918 BP mendirikan kepanduan untuk golongan Penegak (Rover
Scouts). Untuk meningkatkan kualitas para penegak, BP menulis buku berjudul
Rovering To Success (atau mengembara menuju keberhasilan) di tahun 1922. Buku ini berkisah tentang petualangan seorang
anak muda yang sedang berperahu menuju sebuah pantai (BP menyebutnya pantai
bahagia) dengan melewati berbagai rintangan berbentuk karang-karang tajam
(karang kehidupan) yang berbahaya dan selalu menghalangi laju perahu pemuda
tersebut. Karang-karang kehidupan itu, adalah :
1.
Karang
wanita
2.
Karang
perjudian
3.
Karang
minuman keras dan merokok
4.
Karang
mementingkan diri sendiri (egois) dan mengorbankan orang lain.
5.
Karang
tidak berTuhan (atheis)
Pada tahun 1920,
dibentuklah Dewan Internasional yang mempunyai sembilan anggota dan kantor
pusatnya berada di London, Inggris. Kemudian Dewan Internasional berubah
menjadi Biro Kepanduan Sedunia (World Scout Buereau), yang ditahun 1958 kantor
pusatnya berkedudukan di kota Ottawa, Kanada. Pada tahun itu juga, tepatnya
tanggal 1 Mei 1958 kantor pusatnya dipindahkan lagi ke Jenewa, Swiss. Kepala-kepala Biro Kepanduan Sedunia, antara lain :
1.
Hubert
Martin
2.
Kolonel
J.S Wilson
3.
Spry
4.
Lund
5.
Dr.
Laszio Nagy
6.
Eduardo
Missonil
7.
Luc
Panissod
8.
Scott
teare
b.
Jambore Dunia
Pertemuan besar untuk pramuka penggalang adalah Jambore, yang diambil
dari bahasa salah satu suku di Afrika yang artinya adalah pertemuan besar.
Jambore dunia dilangsungkan setiap lima tahun sekali (walaupun ada yang
berjangka waktu empat tahun, bahkan ada yang tidak jadi diselenggarakan akibat
situasi dunia pada waktu itu).
c. Sejarah jambore
dunia
Pendiri gerakan kepanduan Lord Robert Baden-Powell merencanakan sebuah kegiatan khusus guna mengumpulkan semua Pandu dari berbagai negara, juga untuk memperingati peringatan tahun ke-10 perkemahan di pulau brownsea. Peristiwa ini, Jambore dunia pertama diselenggarakan di London Olympia yang diikuti 8.000 Pandu dari 34 negara. Sejak 1920, Jambore dunia telah dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Pelaksanaan Jambore dunia adalah sebagai berikut.
·
Jambore Dunia ke-1 - 1920
·
Jambore Dunia ke-2 - 1924
·
Jambore Dunia ke-2 - 1924
·
Jambore dunia ke-3 - 1933
·
Jambore dunia ke-5 - 1937
·
Jambore Dunia ke-6 - 1947
·
Jambore dunia ke-7 - 1951
·
Jambore Dunia ke-8 1955
·
Jambore dunia ke-9 - 1957
·
Jambore dunia ke-10 -
1959
·
Jambore Dunia ke-11 -
1963
·
Jambore Dunia ke-12 -
1967
·
Jambore dunia ke-13 -
1971
·
Jambore dunia ke-14 1975
·
Jambore dunia 1979
·
Jambore dunia ke-15 1983
·
Jambore dunia ke-16
1987-1988
·
Jambore dunia ke-17 -
1991
·
Jambore dunia ke-18 -
1995
·
Jambore dunia ke-19 -
1998-1999
·
Jambore dunia ke-20 -
2002-2003
·
Jambore Dunia ke-21 -
2007
·
Jambore dunia ke-22 -
2011
·
Kegiatan di jambore dunia
ke-22
·
International Service
Team (IST)
·
Jambore Dunia ke-23 -
2015
2. Sejarah
Kepramukaan Indonesia
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono
IX. Beliau, selain menjadi Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik
Indonesia, dan Pahlawan Nasional Indonesia, pun dinobatkan sebagai Bapak
Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak
Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan (kepanduan)
sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan Pramuka,
maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan
yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya
sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak Pramuka
Indonesia, Hamengkubuwana IX.
Kemudian setelah PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 agustus 1945,
berdiri kembali organisasi-organisasi Kepanduan hingga mencapai jumlah lebih
dari 100 organisasi, yang tergabung ke dalam 3 federasi yaitu :
1.
IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia, 13-09-1951)
2.
POPPINDO
(Persatuan Organisasi Pandu Puteri, tahun 1954) dan
3.
PKPI
(Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia).
3.
Perintis Kepanduan Dunia
Rertob Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron
I Baden Powell Gilwell. Ia adalah seorang tentara Inggris dan penemu the
Boy Scouts. Lahir di London dan merupakan lulusan Charterhouse
School. Ia pernah datang ke Indonesia pada tanggal 3 Desember 1934. Pada
waktu itu, Indonesia masih bernama Hindia Belanda di usia 19 tahun. Ia
memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran. Pengalamannya di
ketentaraan inilah yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan perkembangan
gerakan kepanduan di Inggris.
4.
Sistem Pendidikan
dalam Gerakan Pramuka
Sistem disini
dimaksudkan cara menata dan mengatur yang berkaitan dan berkesinambungan.
Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah sistem yang mengatur dan menata
proses pendidikan bagi anggota Gerakan Pramuka.
Proses pendidikan
bagi peserta didik ini di atur melalui Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan
Syarat-Syarat Kecakapan Khusus (SKK), serta Pramuka Ganda. Syarat-Syarat
Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
Pramuka, Syarat-Syarat Kecakapan Khusus (SKK) merupakan syarat pilihan yang
dapat dipilih secara bebas oleh masing-masing Pramuka. Untuk lebih jelasnya
akan penulis uraikan satu persatu mengenai golongan dan tingkatan dalam setiap
golongan.
1. Untuk Pramuka Siaga (usia 7-10 tahun) ada tiga tingkat
Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU) yaitu :
a)
Siaga Mula
b)
Siaga bantu
c)
Siaga Tata
2. Untuk Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun)
a)
Penggalang Ramu
b)
Penggalang Rakit
c)
Penggalang terap
3. Untuk Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) Bantara
a.
Penegak Laksana
b.
Baik Penegak Bantara
maupun Penegak Laksana, keduanya dapat mencapai Syarat-Syarat Kecakapan Khusus.
c.
Penegak SKK sesuai
dengan pilihannya. Seorang Penegak Laksana yang memenuhi syarat tertentu dapat
mencapai Pramuka Penegak Ganda
4. Untuk Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun) hanya ada
satu tingkat Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU) saja, yaitu Pandega.
5.
Sistem pendidikan bagi orang dewasa
Pendidikan bagi orang
dewasa dalam Gerakan Pramuka ditujukan kepada pemberian bekal kemampuan, agar
orang itu dapat mengabdikan dirinya secara sukarela dan aktif menjalankan
kewajibannya sebagai Pembantu Pembina Pramuka, Pembina Pramuka, Pelatih Pembina
Pramuka, Pembantu Andalan, Andalan, Anggota Majelis Pembimbing dan Staf Kwartir
Pendidikan formal bagi orang dewasa berbentuk kursus-kursus, baik di dalam
maupun di luar Gerakan Pramuka. Adapun bentuk-bentuk kursus-kursus itu
sebagaimana akan penulis uraikan sebagai berikut:
1. Kursus Orientasi diadakan untuk orang tua Pramuka,
agar Anggota Majelis Pembimbing, Masyarakat lainnya.
2. Kursus Pembina Pramuka Mahir
3. Kursus Pelatih Pembina Pramuka
4. Kursus-kursus untuk "petugas" dalam Gerakan
Pramuka
RESUME MATERI 3
BERDIRINYA KEPANDUAN NASIONAL INDONESIA DAN
SEJARAH BERDIRINYA GERAKAN PRAMUKA
Berdirinya Kepanduan Nasional Indonesia
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia
bermula pada masa dimana Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan
ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO)
yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders yang artinya adalah Persatuan Pandu-pandu
Hindia Belanda. Bangsa kita mulai tertarik pada organisasi tersebut, dan karena
sifatnya yang universal maka organisasi kepanduan dapat dengan cepat diterima
oleh bangsa kita, apalagi kondisi pada waktu itu sangat memungkinkan. Para
remaja dan pemuda kita membutuhkan suatu organisasi yang dapat menampung
aspirasi mereka terhadap tanah airnya.
Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P.
Mangkunegara yang memprakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia
sendiri pada tahun 1916. Pada masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak
Jepang tidak menginginkan adanya sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut
campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di Indonesia kembali aktif
dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk pembentukan
gerakan Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat
keputusan Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961.
Sejarah Berdirinya
Gerakan Pramuka
Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan
Belanda
Gerakan
kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Dibuat
oleh Belanda, organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda). Mulailah bermunculan organisasi-organisai kepanduan yang diprakarsai
oleh tokoh-tokoh gerakan, seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW
(Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), dan JJP (Jong Java Padvindery).
Sejarah
Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Jepang
Gerakan
Pramuka Indonesia terus bertahan pada masa penjajahan Jepang. Namun, gerakan
kepanduan ini mendapat beberapa kendala. Pada masa Perang Dunia Ke-2, tentara
Jepang melakukan penyerangan ke Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang
ditarik masuk Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang
digunakan untuk mendukung tentara Jepang. Bukan hanya itu, ternyata Jepang
termasuk Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan.
Jepang menganggap, organisasi ini berbahaya karena dapat meningkatkan semangat
persatuan dan kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu tidak menyurutkan
semangat para tokoh kepanduan Indonesia untuk mengadakan PERKINO II.
Belakangan, banyak pandu yang ikut terjun dan saling bahu membahu dalam
perjuangan Indonesia mengusir tentara Jepang.
Sejarah
Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Menginjak
tahun 1961, telah ada sekitar 100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi
tersebut tergabung dalam 3 federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia
(IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesia (PKPI). Namun, menyikapi kelemahan yang ada, maka tiga
federasi ini bergabung menjadi satu membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia
(PERKINDO).
Diakibatkan
adanya kepentingan golongan tinggi yang membuat PERKINDO masih lemah. Kelemahan
ini disadari pula oleh pihak komunis yang ingin menjadikan PERKINDO sebagai
gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara komunis. Namun, kentalnya
semangat Pancasila dalam Perkindo membuat anggotanya berhasil keras mendapatkan
komunis tersebut. Untuk membatalkan permintaan komunis itu, dikeluarkanlah
Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditransfer oleh Ir.
Juanda yang saat itu disetujui sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno
sedang berkunjung ke Jepang. Lewat Keppres ini, pemerintah mengizinkan gerakan
Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang mendapat izin
untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
mirip dengan ciri-cirinya dengan gerakan Pramuka yang diperlukan.
Perkembangan
Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan
Gerakan Pramuka yang dikembangkan sangat ditunjang oleh Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka yang mengatur tentang metode pendidikan kepramukaan. Pada tanggal 14
Agustus 1961, gerakan resmi Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia.
Jambore Nasional Indonesia Jambore Nasional (Jamnas) adalah istilah disematkan
pada pertemuan Pramuka Penggalang seIndonesia dengan bentuk pertemuan besar
yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Jambore Nasional
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali dengan peserta yang diambil dari seluruh
Kabupaten dan Kota se-Indonesia. Berikut ini adalah daftar lengkap Jamnas yang
pernah terlaksana :
1.
Jambore
Nasional ke-1 1973: Situ Baru, Jakarta
2.
Jambore
Nasional ke-2 1977: Sibolangit, Sumatera Utara
3.
Jambore
Nasional ke-3 1981: Cibubur, Jakarta
4.
Jambore
Nasional ke-4 1986: Cibubur, Jakarta
5.
Jambore
Nasional ke-5 1991: Cibubur, Jakarta
6.
Jambore
Nasional ke-6 1996: Cibubur, Jakarta
7.
Jambore
Nasional ke-7 2001: Baturaden Jawa Tengah
8.
Jambore
Nasional ke-8 2006: Jatinangor, Jawa Bara
9.
Jambore
Nasional ke-9 2011: Danau teluk gelam Kab. Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
10.
Jambore
Nasional ke-10 2016: Cibubur, Jakarta
RESUME MATERI 4
LIMA FAKTOR PENDIDIKAN KEPANDUAN
1.
Dasar
dan Tujuan Pendidikan Kepanduan
Dasar pendidikan
kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut:
1.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan
Pramuka.
2.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka.
3.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan
Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda Karana.
4.
Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
5.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
Tujuan pendidikan
kepanduan pramuka terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah
gerakan pramuka yang bertujuan untuk membentuk setiap pramuka :
1.
Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada lingkungan hidup
2.
Menjadi warga negara
yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan
negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Mengacu Permendikbud
RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III
dijelaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikan
adalah untuk:
1. Meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
2. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia
seutuhnya.
2.
Pendidikan Kepanduan
Pendidikan adalah
usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas yang bertumpu pada empat
sendi yaitu:
·
Belajar mengetahui (Learning
to know)
·
Belajar berbuat (Learning
to do)
·
Belajar hidup bermasyarakat
(Learning together)
·
Belajar menjadi seseorang (Learning to be)
3.
Anak Didik
Anak didik yaitu peserta didik yang
terdapat dalam proses pendidikan. Kaitannya dengan pramuka, maka yang disebut
dengan peserta didik yang berusia 7-10 tahun disebut pramuka siaga, peserta
didik yang berusia 11-15 tahun disebut pramuka penggalang, peserta didik yang berusia 16-20 tahun disebut pramuka
penegak, dan peserta didik yang
berusia 21- 25 disebut pramuka pandega.
Dalam setiap golongan peserta didik
akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok adapun
sebutan untuk golongan siaga adalah Barung, golongan penggalang adalah Regu,
golongan
penegak
adalah
sangga
untuk
pandega
tidak
ada
ketentuan hanya saja sering di sebut Reka. Dan dalam kelompok tersebut terdapat pimpinan
yang di sebut Pinrung (siaga),
Pinru (penggalang), dan Pinsa (Penegak).
Kebutuhanan dan aspirasi
(tuntutan) peserta didik
dalam diri antara
lain:
·
Adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh kegiatan yang menyenangkan.
·
Dorongan naluri untuk memperoleh kebutuhan kebebasan
berfikir, berpendapat, dan berprestasi.
·
Hak asasi untuk memperoleh pembinaan, bimbingandan kasih sayang
dari orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
·
Pengembangan bakat.
·
Penegembangan minat.
·
Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
·
Pencapaian cita-cita.
·
Peningkatan daya cipta
(kreativitas).
·
Daya pembaharuan (inovasi).
· Cipta,
rasa, karsa dan karya.
·
Hasrat hidup,
berjasa dan berbakti.
4.
Lingkungan Pendidikan Kepanduan
Lingkungan
pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan mulai dari keluarga, sekolah
dan masyarakat. Lingkungan
pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan
dapat dilakukan di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Tetapi di kegiatan kepramukaan lebih sering berada diluar kelas
(outdoor), yang mana diharapkan dari kegiatan diluar kelas ini siswa mampu
mampu belajar dari alam.
5.
Bahan Pendidikan Kepanduan
Bahan pendidikan
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
baik berupa bahan tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja,
brosur, leaflet, wallchart maupun
bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis
komputer dan internet. Bahan
ajar dalam bentuk tertulis berupa materi yang harus dipelajari siswa sebagai
sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun
contoh bahan yang diperlukan seperti : peluit, tongkat, bendera, tenda, dll.
RESUME MATERI 5
GERAKAN
ORGANISASI PRAMUKA
Pengertian
Organisasi Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama
organisasi pendidikan non-formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan
yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya.
Struktur
Organisasi Gerakan Pramuka
a. Majelis
pembimbing.
b. Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK)
c. Kwartir
dan Koordinator Gudep
d. Gugus
Depan (Gudep)
e. Satuan
karya pramuka (Saka)
f. Badan
kelengkapan kwartir
g. Pramuka
utama, gerakan pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
h. Musyawarah
kwartir
Peran
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
Peran majelis
pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisataris, material dan finansial
kepada kwartir, gugus depan, dan satuan karya
pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan
baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat
kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Kwartir-Kwartir
dalam Gerakan Pramuka
Kwartir adalah pusat
pengelolaan gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh pengurus kwartir
yang terdiri atas para andalan. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:
1) Seorang
ketua
2) Beberapa
orang wakil ketua yang merangkao sebagai ketua bidang.
3) Seorang
sekretaris jendral untuk kwartir nasional atau seorang sekretaris untuk jajaran
kwartir yang lain.
4) Seorang
bendahara.
Gugus
Depan dalam Gerakan Pramuka
Gugus depan (Gudep)
adalah suatu kesatuan organic dalam gerakan parmuka yang merupakan wadah untuk
menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik dalam pembina pramuka,
serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik.
RESUME
MATERI 6
KIASAN
DASAR, SISTEM DAN METODA
Kiasan
Dasar Pramuka
Kiasan Dasar dapat diartikan sebagai alam
pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang mengesankan. Kiasan
Dasar digunakan sebagai latar belakang kegiatan Pendidikan
Kepramukaan, sehingga peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan
yang mengesankan tersebut. Kiasan
Dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan
kepramukaan. Kiasan Dasar difungsikan untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air, karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan
budaya bangsa Indonesia. Kiasan Dasar hendaknya diciptakan sedemikian rupa agar
menarik, menantang, sesuai.
Prinsip Kesukarelaan
Prinsip kesukarelaan adalah salah satu dari prinsip-prinsip
dasar metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Gerakan Pramuka. Kesukarelaan merupakan sikap laku atau
perbuatan yang bukan karena paksa atau tekanan-tekanan dan yang dilandaskan
pada sifat-sifat :
a.
ketulusan hati
b.
tanpa pamrih
c.
mengutamakan kewajiban daripada hak
d.
pengabdian
e.
tanggungjawab
Janji dan Ketentuan Moral
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya. Kode Kehormatan Pramuka dalam
bentuk Ketentuan Moral yang disebut Dharma.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas :
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh: Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga. Setiap hari berbuat
kebajikan.
Dwidarma Pramuka Siaga
1.
Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
2.
Siaga berani dan tidak putus asa.
Kode
kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas :
Trisatya Pramuka Penggalang
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
1.
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2.
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat
3.
Menepati Dasadarma.
Dasadarma
Pramuka itu:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot yang sopan dan kesatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin, terampil, dan gembira
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja
8.
Disiplin, berani, dan setia
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kode
kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas:
Trisatya Pramuka Penegak
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
1.
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2.
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat
3.
Menepati Dasadarma.
Dasadarma
Pramuka itu:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot yang sopan dan kesatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin, terampil, dan gembira
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja
8.
Disiplin, berani, dan setia
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kode
Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas:
Trisatya Pramuka Pandega
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
1.
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2.
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat
3.
Menepati Dasa Darma.
Dasadarma
Pramuka itu:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot yang sopan dan kesatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin, terampil, dan gembira
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja
8.
Disiplin, berani, dan setia
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Kode
Kehormatan Pramuka bagi anggota dewasa terdiri atas:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
1.
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
2.
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3.
Menepati Dasadarma.
Dasadarma
Pramuka itu:
1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot yang sopan dan kesatria
4.
Patuh dan suka bermusyawarah
5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin, terampil, dan gembira
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja
8.
Disiplin, berani, dan setia
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sistem
Beregu
Sistem beregu itu memudahkan dalam
pembinaan pramuka penggalang sekaligus memudahkan proses belajar dan bekerja
bagi pramuka penggalang itu sendiri. Hanya saja masih banyak hal-hal yang belum
diketahui oleh regu tentang apa-apa saja yang membuat regu itu solid, kompak
dan semangat.
Permainan Pendidikan
Permainan sudah sejak lama digunakan sebagai media untuk
melath kecerdasan baik kecerdasan intelektual, emosional, spiritual maupun
sosial. Secara khusus Gerakan Pramuka didalam melaksanakan proses
pendidikan dan pelatihan kepada para peserta didik juga menggunakan media
permainan dalam beragam bentuk. Permainan merupakan satu cara yang tidak
kelihatan, cara yang amat halus dalam pembentukan watak anak. Maka itu setiap
pembina harus memahami dan menyadari macam-macam arti dari permainan.
1.
Permainan Kelompok
2.
Permainan Ramai
3.
Permainan Tenang
4.
Permainan Indra
5.
Pernainan untuk mencapai syarat SKU
RESUME MATERI 7
ADMINISTRASI DALAM KEPRAMUKAAN PROGRAM KERJA GUGUS
DEPAN, PEMBUKUAN, SURAT MENYURAT KELUAR/MASUK
Administrasi gugus depan
Administrasi dalam arti luas,
adalah pengelolaan satuan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan kepramukaan di satuan.
Admnistrasi
berfungsi :
a.
Untuk
melaksanakan pengawasan, terhadap semua pekerjaan harus dilakukan menurut
ketentuan.
b.
Sebagai
pedoman pokok yang harus dilaksanakan untuk ditetapkan di lingkungan Organisasi
Gerakan Pramuka.
Penggolongan administrasi
Untuk mencapai tujuan, maka hal-hal yang
berkaitan dengan tulis menulis, maka di golongkan sebagai berikut :
1)
Catatan
2)
Laporan
3)
Perencanaan,
rencana dan program
4)
Keputusan
5)
Surat menyurat
Surat menyurat
Surat adalah suatu alat penyampaian
berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan, pernyataan permintaan dan
lain-lain kepada pihak lain. Surat
menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik tertulis maupun lisan yang
timbul dari adanya pencatatan, laporan, perencanaan atau program dan keputusan
yang memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan kekurangan-kekurangan
atau perubahan-perubahan.
a.
Cara
penomoran surat (surat keluar) disusun sebagai berikut :
1)
Nomor
urut surat keluar
2)
Kode Kwartir
3)
Kode
Bidang / Gugus Depan
b.
Distribusi
pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dicantumkan, baik alamat kepada maupun tembusan.
c.
Susunan
surat
Administrasi yang diperlukan di gugus depan /
ambalan :
1.
Buku
Induk Gugus Depan
2.
Buku Keuangan
3.
Buku Inventaris
4.
Buku Tamu
5.
Buku prestasi
6.
Buku
acara latihan dan notulen Dewan Ambalan
7.
Logbook
atau Daftar Peristiwa Penting
8.
Buku
Presensi dan Iuran
9.
Buku
Riwayat Ambalan
10. Buku Agenda
Ambalan
11. Buku Catatan
Ambalan
RESUME MATERI
8
FUNGSI DAN PERANAN KEPRAMUKAAN
DALAM PROSES PENDIDIKAN BANGSA (TUGAS POKOK GERAKAN PRAMUKA, PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN, SIFAT KEPRAMUKAAN)
Fungsi Gerakan Pramuka
Sebagai sebuah organisasi,
gerakan pramuka memiliki fungsi. Fungsi gerakan pramuka tersebut selaras dengan
tugas pokok gerakan pramuka. Fungsi gerakan pramuka adalah sebagai
penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga.
Pendidikan tersebut menjadi wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan
ciri khusus.
Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Adapun tugas pokok gerakan
pramuka utamanya
adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di lingkungan luar sekolah.
Pendidikan ini dicanangkan untuk
melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan
tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
Pelaksanaan
Pendidikan Kepramukaan
Dasar
Hukum Pendidikan Kepramukaan
a. Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169).
b. Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014.
c. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
d. Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan Pramuka.
e. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Kedudukan
Pendidikan Kepramukaan
a. Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Ekstrakulikuler Wajib
b. Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Pembentuk Karakter Bangsa
Muatan Nilai yang Terkandung di dalam
Pendidikan Kepramukaan
a. Muatan Nilai Sikap dan
Keterampilan dalam Kurikulum 2013
b. Muatan Nilai Sikap dan
Kecakapan Pendidikan Kepramukaan
Pola, Metode, dan Teknik
Penerapan Pendidikan Kepramukaan
·
Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan
Pola kegiatan pendidikan kepramukaan adalah
sebagai berikut:
1) Upacara
pembukaan dan penutupan : (Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, dan Ambalan
Penegak).
2) Keterampilan
Kepramukaan (Scouting Skill) : Simpul
dan Ikatan (Pioneering), Mendaki
Gunung (Mountenering), Peta dan
Kompas (Orientering), Berkemah (Camping), Wirausaha, Belanegara, Teknologi,
dan Komunikasi.
·
Metode Pendidikan Kepramukaan
1) Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka
2) Belajar
Sambil Melakukan
3) Sistem
Berkelompok
4) Kegiatan
yang Menantang
5) Kegiatan
di Alam Terbuka
6) Sistem
Tanda Kecakapan
7) Sistem
Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri
8) Kiasan
Dasar
·
Teknik Penerapan
Pendidikan Kepramukaan
1) Praktik
Langsung
2) Permainan
3) Perjalanan
4) Diskusi
5) Produktif
6) Lagu
7) Gerak
8) Widya
Wisata
9) Simulasi
10) Napak
Tilas
Prosedur
Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
a.
Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum
2013 Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib
b.
Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib:
Penilaian Pendidikan
Kepramukaan
a.
Garis
besar penilaian pendidikan kepramukaan
1) Penilaian
dilakukan secara kualitatif.
2) Kriteria
keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik.
3) Peserta
didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
4) Nilai
yang diperoleh pada kegiatan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler
wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
5) Bagi
peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapai nilai baik.
b.
Teknik Penilaian
1) Teknik
penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik.
2) Teknik
penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi keterampilannya.
Proses Penilaian Pendidikan Kepramukaan
a.
Proses penilaian
ilaksanakan
setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses pembelajaran.
b.
Aspek penilaian menitikberatkan pada ranah
nilai sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap penilaian
pendidikan kepramukaan itu sendiri.
c.
Proses
Penilaian
sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d.
Proses
Penilaian
keterampilan kepramukaan disesuaikan dengan kompetensi dasar dari masing-masing
tema dan mata pelajaran sebagai penguatan
yang bermuatan nilai sikap dan keterampilan dalam kurikulum 2013.
e.
Proses penilaian dilakukan oleh teman, guru
kelas/guru matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau pembina pramuka.
f.
Rekapitulasi penilaian dilakukan oleh guru
kelas/guru matapelajaran selaku pembina pramuka.
Mekanisme Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan
a. Perencanaan Program Kerja
b. Pelaksanaan Program
Daya Dukung Pendidikan Kepramukaan
a. Kompetensi Kepala Sekolah
b. Kompetensi Guru
Kelas/Guru Mata pelajaran yang menjadi Pembina Pramuka
c. Kompetensi Pembina
Pramuka.
d. Sarana dan Prasarana
e. Sumber Belajar
f. Pembiayaan
g. Kemitraan dengan Pemangku
RESUME MATERI 9
FALSAFAH KEPRAMUKAAN
Pengertian
Falsafah dan Kepramukaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Falsafah berarti anggapan,
gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau
masyarakat; pandangan hidup. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
prinsip dasar dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur. Dapat
disimpulkan bahwa Falsafah Kepramukaan adalah kumpulan-kumpulan gagasan dari
kepramukaan itu sendiri yang didalamnya terdiri dari pokok-pokok pengertian,
Prinsip-prinsip dan metode kepramukaan itu sendiri.
Pokok-pokok
Pengertian Falsafah Kepramukaan
1.
Pancasila
Republlik
Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu,
rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2.
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1.
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
2.
Menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3.
Menepati
Dasa Dharma.
Di dalam Trisatya ada enam kewaiiban yaitu :
1.
Kewajiban
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kewajiban
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Kewajiban
terhadap Pancasila.
4.
Kewajiban
terhadap sesama hidup.
1.
Kewajiban
terhadap masyarakat.
2.
Kewajiban
terhadap Dasadarma
3.
Dasa
Dharma
1.
Darma
pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
Pengertian takwa adalah bermacam-macam,
antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan
meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain. Tuhan adalah
zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab
adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat
dibagi-bagi dan dibandingkan.
2.
Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila
manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia
maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai
satya dan darma sebagai ketntuan moral.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan
ksatria
Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga
Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti,
setia dan siap siaga membela tanah airnya. Sopan adalah tingkah laku yang halus
dan menghormati orang lain. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur.
Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur.
4.
Darma
keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang
sudah disepakati dan ditentukan. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat
yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar
dari sikap yang otoriter dan semau sendiri.
5.
Darma
kelima: Rela menolong dan tabah
Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa
memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan
perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Tabah atau ulet
adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa
menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan
tidak ragu.
6.
Darma
keenam : Rajin, terampil, dan gembira
1)
Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena
ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri
dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani
proses kodrati dalam mendidik diri.
2)
Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di
atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan
keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan
hasil yang baik.
3)
Gembira
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi.
Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya
untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa
tenang, dan seimbang.
7.
Darma
ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada
dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut
kegunaannya Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus
senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang
datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini lebih
berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga
dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan
menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa
merugikan diri sendiri dan ornag lain.
8.
Darma kedelapan: Disiplin,
berani dan Setia
Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh
dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan. Berani adalah suatu
sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan
tantangan. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
9.
Darma
kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang
diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi
bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga Yang dimaksud
dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya
maupun perbuatannya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran
Perkataan dan perbuatan
Suci dalam pikiran berarti bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan
memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas
sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik. Suci dalam perkataan setiap apa
yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak
menyinggung perasaan oeng lain. Suci
dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka
Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan terus konsisten dalam
hal tersebut.
AD
& ART
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah ketentuan
dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yang mencerminkan
aspirasi, visi, dan misi Gerakan Pramuka Indonesia. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2004 pasal 4
dijabarkan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2004 pasal 4 melalui
Kepramukaan yaitu :
·
Membentuk
kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta
berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Membentuk
sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta
memiliki kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang
berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan
mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
1.
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dari pendidikan lain.
2.
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan
terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
3.
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi, dan
kondisi masyarakat.
Prinsip
Dasar Kepramukaan
1.
Iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
3.
Peduli
terhadap diri pribadinya
4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
RESUME MATERI 10
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaam (P3K)
Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaam (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna
dari dokter atau paramedik.
Pertolongan
pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa
korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan
memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
Adapun tujuan dilakukannya P3K adalah sebagai berikut :
1)
Menolong
nyawa
2)
Dapat
meringankan penderitaan korban secara cepat.
3)
Untuk mencegah cedera atau penyakit agar tidak bertambah
parah, seperti adanya pendarahan.
4)
Untuk mempertahankan daya tahan korban
5)
Sebagai
usaha untuk menyembuhkan
6)
Untuk
mencari pertolongan lebih lengkap
Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka
perlu dilakukan tahapan awal sebelum P3K, yaitu :
a.
Penolong
mengamankan diri sendiri (memastikan penolong telah aman dari bahaya)
b.
Amankan
Korban (evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
nyaman.
c.
Tandai
tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
d.
Usahakan
Menghubungi Tim Medis
e.
Tindakan
P3K
Urutan
tindakan secara umum :
a.
Cari
keterangan penyebab kecelakaan
b.
Amankan
korban dari tempat berbahaya
c.
Perhatikan
keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
d.
Segera
lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
e.
Apabila
korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Pokok-Pokok
Tindakan Pertolongan
a.
Jangan
Panik
b.
Perhatikan
Pernapasan Korban
c.
Hentikan
Pendarahan
d.
Perhatikan
Tanda-Tanda Shock
e.
Jangan
Memindahkan Kobran secara Terburu-Buru
Pembalutan
& Pembidaian
·
Pembalutan
Membalut adalah
tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak
bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan
yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat
serta infeksi.
Prosedur Pembalutan :
1)
tempat
atau letak bagian tubuh yang akan dibalut
2)
Pilih
jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
3)
dibalut, jika luka terbuka perlu diberi
desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika
terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi.
4)
Tentukan
posisi balutan
·
Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk
mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulangyang patah. Tujuannya, menghindari
gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah.
Prosedur
Pembidaian, yaitu:
1)
Siapkan
alat-alat selengkapnya
2)
Apabila
penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
3)
Bidai
harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur
dahulu pada sendi yang sehat.
4)
Bidai
dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau
penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
5)
Mengikat
bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah
atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian
fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan
anggota tubuh yang dibidai.
6)
Ikatan
jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
7)
Kalau
memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
8)
Sepatu,
gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
Transportasi
Alat Evakuasi
adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan korban kecelakaan kerja dari
lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang
sederhana.
Beberapa alat
evakuasi dan transportasi yang bisa digunakan pertolongan pertama adalah tandu,
alat bantu pernafasan, kursi roda, dan jika memungkinkan bisa menggunakan
mobil ambulan atau kendaraan lain yang dapat digunakan untuk mengangkut korban.
0 komentar:
Posting Komentar